Yeah, cinta lagi cinta lagi.
Oke, Berbicara tentang cinta. Cinta menjadi pembahasan yang sangat familier ditelinga kita. Namun, tidak semua cinta itu diartikan dengan cinta yang sesungguhnya.
Apa sih cinta ?
Cinta akan hadir dan akan menjadi cinta karena adanya sebuah Ikrar. Namun, tak akan menjadi sebuah kepercayaan ketika tanpa adanya sebuah Hubungan. Tetapi, hubungan itu tak hanya sekedar hubungan. Namun harus ada sebuah rasa Romantisme.
Romantisme akan terlihat semakin indah ketika terjalin dengan sebuah Kebersamaan. Tetapi itu semua tak lepas dengan adanya sebuah Komitmen. Demikianlah cinta yang sesungguhnya.
Berbicara Ikatan. Yaitu, dimana ada 2 orang atau lebih yang disatukan karena ada memiliki pemikiran, Visi dan tujuan yang sama, sebut aja sefrekuensi. Semua itu akan mudah untuk dijalankan ketika terikat dengan sebuah komunikasi yang jelas dan hubungan yang erat inilah ikatan.
Harapan besar daripada ikatan adalah kita mampu untuk berjalan bersama, bekerja bersama, susah bersama dan berproses bersama, berproses untuk bersama” menuju angan dan cita yang sama yaitu pelabuhan kebahagiaan dan kesuksesan.
Jangan sampai kita tuliskan sebuah catatan besar bahwa dulu sempat kita berpapasan, sekedar berbagi jejak, lalu sama” berlabu. Saling mengirim energi untuk membawa perubahan. Lalu, sama-sama saling mempertanyakan bekal apa yang sudah dibawa jika nanti sudah sampai di samudra.
Berbagi kabar, berbagi bekal untuk sama sama berlabu. Dan kini, Dermaga itu bukanlah tujuan dan bukan pula pencapaian. Namun, bagian dari perjalanan.
Cinta akan selalu bermuara kebahagiaan ketika cinta itu kita dasarkan atas kecintaan kita kepada Allah.
Sebagaimana kata Ibnu Taimiyah bahwa : Tidak ada cinta yang dimiliki seorang yang selalu memberinya kesenangan sebagai balasannya, dia pasti juga akan mengalami penderitaan karena itu, kecuali cinta yang ditujukan untuk Allah. – Ibnu Taimiyah
Oleh:
Mazroatul Khoiroh Ummah (Kader IPM MUH1BA 2019)