Peran Serta MUHIBA pada IPSI Regional Championship

Assalamualaikum Wr Wb,

Alhamdulillah SELAMAT dan SUKSES kepada siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Babat yang telah menambahkan prestasinya lagi di bulan kemerdekaan RI yang ke 71 pada event kejuaraan IPSI Regional Championship se jawa timur yang telah di selenggarakan oleh universitas Muhammadiyah Surabaya pada tanggal 21 – 25 Agustus 2016 dengan kategori tingkat Pra remaja dan remaja, kategori seni tunggal, ganda dan beregu. Mereka yang menambahkan prestasinya adalah sebagai berikut:

JUARA PERTAMA (1) adalah RATNA AYU RAHMAWATI

JUARA KEDUA (2) adalah SOFWA SALSABILA

JUARA KETIGA (3) adalah KAROMATU FADHILAH


Semoga dengan bertambahnya prestasi ini akan menambahkan lagi motivasi seluruh siswa siswi SMA Muhammadiyah 1 Babat untuk memperkaya prestasi baik dalam bidang akademik maupun bidang no akademik. Amiin ya Alloh. SMA Muhammadiyah 1 Babat hobi berkarya, tradisi juara raih pahala.

Wassalam Wr Wb.

Karya Murid SMA Muhammadiyah 1 Babat – Lamongan

Pemanasan global dan kemarau panjang kerap membuat gerah rupanya bisa menjadi inspirasi. Dengan cuaca panas saat ini, para pelajar terinspirasi membuat Air Conditioner (AC) dari tanah liat.

Pelajar SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ini yakni Arif Rohman, Ahmad Yusuf dan Zaenadhifah. Inovasi membuat AC berbahan dasar tanah liat ini proses pembuatannya mudah dan ramah lingkungan. Dan yang lebih penting, bebas dari gas berbahaya seperti yang dihasilkan oleh AC konvensional.

Salah satu siswa, Arif Rohman Hakim menuturkan, ide pembuatan AC tanah liat ini adanya pemanasan global dan kondisi udara yang tidak aman karena semakin tercemar oleh gas-gas berbahaya yang dihasilkan oleh AC konvensional.

“Bahan yang kami pakai, tanah dan air ini merupakan bahan alami dan tidak berbahaya untuk menghasilkan udara dingin,” kata Arif Rohman kepada wartawan, Selasa (3/11/2015).

Proses pembuatan AC berbahan dasar tanah liat sangat sederhana, yakni bahan dasar berasal dari tanah kering yang dicampur dengan air hingga menjadi lembek. Tanah yang lembek ini dimasukkan ke dalam kotak plastik dengan ukuran yang fleksibel sesuai keinginan. Proses selanjutnya, terang Arif, adalah peletakan air di dalam kotak yang berisi tanah liat yang lembek.

“Air ini berfungsi menghasilkan udara dingin sedangkan tanah lembek ini berfungsi untuk mempertahankan udara yang dingin,” ungkapnya.

Untuk mengalirkan udara hawa dingin ini ke ruangan yang diinginkan, jelas Arif, di atas tanah dan air dipasang blower yang dialirkan ke ruang yang diinginkan melalui pipa. Ukuran pendingin cukup kecil sehingga yang dijadikan objek penelitian adalah gedung dengan beberapa ruangan. Pendingin ruangan ini bekerja dengan cepat, dalam hitungan menit sudah mampu mendinginkan ruangan hingga 5 derajat celcius.

Berkat ide dan inovasi ini, mereka berhasil meraih juara 3 dalam lomba rancang produk inovasi di Universitas Negeri Surakarta beberapa waktu lalu. Ke depan, AC berbahan tanah liat karya siswa ini akan dikembangkan di tengah-tengah masyarakat.

“Kami berniat mengembangkan, karena selain tidak mencemari udara, biaya pembuatannya juga murah,” pungkasnya. (iwd/fat)

Sumber: http://news.detik.com/berita-jawa-timur/3060652/pelajar-sma-ini-terinspirasi-membuat-ac-dari-tanah-liat