Lantai Partisi dari Limbah Kelapa Karya Siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat Juara di Creanovation Award 2017

Siti Muhlis Qolbiyah dan Dewi Satta Wardahhani (kanan) saat menerima tropi Juara 2 dari juri

Sebagai Kota Wingko, Babat tentu memiliki banyak limbah kulit kelapa (sabut kelapa). Maklum, salah satu bahan untuk pembuatan jajanan wingko adalah kelapa. Dan biasanya, limbah kelapa ini tidak dimanfaatkan.

Tetapi, di mana tiga siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ini, sabut kelapa itu memberi inspirasi berbeda. Siti Muchlis Qolbiyah, Dewi Satta Wardahhani, dan Arif Rohman ingin sabut-sabut yang tak bermanfaat itu punya nilai lebih. Maka lahirlah ide untuk menjadikannya sebagai bahan partisi. Dan luar biasa! Hasil kreativitas itu berhasil menjadi Juara 2 dalam dalam ajang Creanovation Award 2017 yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang (Udinus), Sabtu (6/5).

Dalam lomba kreativitas dan inovasi SMA/SMK tingkat nasional itu Siti dan kawan-kawan menyuguhkan karya berjudul Coco Partition Floor (CPF), yaitu sebuah lantai partisi yang terbuat dari sabut kelapa. “Salah satu keunggulan lantai partisi ini adalah kuat dan lentur,” kata M Faisol MSi, Pembina KIR SMAM 1 Babat.

Kepada pwmu.co, Senin (8/5), Siti Muchlis menjelaskan bagaimana proses  pembuatan CPF. “Sabut kelapa kami rendam selama 1 jam. Setelah itu dihaluskan. Kemudian kami campur lem sampai seperti  bubur. Setelah itu dilakukan pencetakan dan proses penjemuran,” jelas Siti yang awalnya tidak mengira kalau  karya CPF itu dapat juara. ”Sebab  saingannya berat-berat. Alhamdulillah kok ya  dapat juara. Sekali lagi gak nyangka.”

Faisol menjelaskan, CPF adalah karya murni inovasi siswanya. “Kami, pembina, hanya membimbing dalam materi keilmuan, pengepakan produk, dan presentasi,” ujar alumni SMA Muhammadiyah 1 Babat  era 90-an ini. Faisol menerangkan, sebenarnya SMAM 1 Babat mengirim dua tim dalam final  yang diikuti 36 tim se-Indonesia itu. Sayangnya, tim yang terdiri dari Kartika Merdekawati, Salla Asrofil, dan Nadhif dengan karya berjudul PeacrustTizerbelum berhasil meraih gelar juara.

Peacrusttizer adalah pembersih tangan dari  kulit kacang. “Kulit kacang mengandung zat antibakteri. Kalau hanya dikonsumsi, tentu tidak dapat  manfaat yang  lain,” kata Faisol.

Menurut Faisol, meski belum menjadi juara, tapi ia dan timnya tetap bersemangat. “Inilah dunia lomba, kadang menang, kadang  kalah,” katanya. Bagi Faisol, motivasi untuk menjadi juara penting dilakukan

“Kami selalu ingin anak-anak menjadi juara. Sebab, jika tidak, tak pernah ada semangar untuk selalu mengirimkan timnya. Yang  juga terpenting adalah mencari sebab kekalahan. Selain itu kami juga mendapatkan  pengalaman,” ungkap Faisol yang didampingi Emzita Taufik SE, Pembina KIR lainnya.

Tim Coco Partition Floor dan PeacrustTizer didampingi M Faisol (kiri) dan Emzita Taufik

Kepala Sekolah SMAM 1 Babat Nurul Huda SAg MPd bangga sekolah yang ia pimpin berhasil mengubah berbagai limbah menjadi sesuatu yang manfaat melalui karya-karya inovasi para siswanya. Pada tahun 2013 misalnya, dua siswanya, yaitu Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti berhasil mengubah kotoran sapi menjadi parfum pengharum ruangan. Karya tersebut menjadi Juara 1 dalam ajang Indonesia Science Olympiad (ISPO).

Tak salah jika SMA Muhammadiyah 1  Babat punya tagline “Hobby Berkarya, Tradisi Juara, dan Raih Pahala”. Selamat!

SMA MUHIBA JUARA SATU NASIONAL LKTI DI UNIBRAW

 

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Alhamdulillah tepat tanggal 17 September 2016 seluruh komponen yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Babat merasa sangat bangga dan bahagia karena siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Babat menorehkan prestasinya lagi yang sangat gemilang yaitu JUARA SATU NASIONAL di Universitas Brawijaya Malang (UNIBRAW).
Cerita singkat perjuangan siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Babat menuju PRISMA (Pekan Riset dan Kajian Ilmiah Mahasiswa) 6 di Unibraw Malang yakni di awali dengan mengumpulkan hasil karya siswa untuk mengikuti seleksi 10 besar. Dan Alhamdulillah SMA Muhammadiyah 1 Babat lolos seleksi 10 besar dalam LKTI (Lomba karya tulis ilmiah) siswa tepatnya diumumkan pada tanggal 8 September 2016 untuk mengikuti grand final LKTI dan Agroinovasi (Anugrah innovator muda Indonesia) PRISMA 6 fakultas pertanian di UNIBRAW Malang. Tepat tanggal 16 September 2016 rombongan SMA Muhammadiyah 1 Babat berangkat menuju ke UNIBRAW dengan di sambut panitia dengan technical meeting sekaligus check in peserta lomba. Kemudian pada tanggal 17 September 2016 adalah waktunya untuk mempresentasikan hasil karya. Di saat presentasi para siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Babat tampak menyampaikannya dengan penuh semangat. Dalam kesempatan ini siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Babat mengangkat judul “ Fish Waste Orange Peel Air Freshener. Pemanfaatan limbah ikan sebagai pengharum ruangan alternative “ sebagai hasil karya mereka. Tepat pada 17 September 2016 malam para siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Babat di buat tegang ketika pengumuman di bacakan. Alhasil ALHAMDULILLAH peserta dari SMA Muhammadiyah 1 Babat di sebut sebagai JUARA SATU (1) tingkat Nasional. Sungguh, semua komponen yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Babat di buatnya tersenyum.
Dengan rasa setengah tidak percaya begitu nama mereka, Arif Rahman Hakim, Moch Yusuf dan Zahin Nadhif di sebut sebagai JUARA SATU di tingkat nasional PRISMA di UNIBRAW Malang. Mereka sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua komponen di SMA Muhammadiyah 1 Babat yang terlibat di dalam penulisan karya ilmiah terutama para Pembina KIR yang sudah membimbing mereka sampai menjadi juara kepada Bapak Emzita Taufik, S.E dan Bapak Moch Faisol, S.Si.

kir-prisma

Akhir Kata, SMA Muhammadiyah 1 Babat mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES kepada Arif Rahman Hakim, Moch Yusuf dan Zahin Nadhif dengan Pembina bapak Emzita Taufik, S.E dan Bapak Moch Faisol, S.Si atas prestasi JUARA SATU NASIONAL PRISMA 6 di UNIBRAW Malang. Mereka pantas sekali mendapatkannya.

Wassalamu’alaikum Wr Wb