SMA MUH1BA GELAR FORTASI OFFLINE, BIKIN PESERTA TERKESAN

Prosesi Pembukaan Fortasi 2022

Siswa baru SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA MUH1BA) Lamongan, sebanyak 106 siswa melaksanakan kegiatan Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) hari pertama, senin (18/7/22). Kegiatan fortasi yang dimulai pukul 07.00 WIB ini, diawali dengan acara apel pembukaan yang di buka secara resmi oleh kepala SMA Muh1ba, Agus Al Chusairi.

Usai pembukaan Fortasi ini dilanjut kegiatan pertama yakni, sholat dhuha dan taddarus yang dilaksanakan di masjid. Setelah itu siswa menuju aula untuk mengikuti kegiatan post-test. Post-test yang dilaksanakan menggunakan gawai masing-masing, semua terlaksana dengan lancar tanpa ada gangguan jaringan. Berlanjut pada acara selanjutnya yaitu materi yang diberikan oleh Ma’ali Sofyan selaku panitia sekaligus pemateri tema “Akhlak Pelajar Muslim” dan dilanjut materi “Leadership” yang dibawakan oleh Pramudi Ananta dan diikuti dengan tertib oleh siswa baru. Disela-sela sebelum berlanjut ke materi selanjutnya, adanya _ice breaking_ membuat semangat para peserta dengan berbagai permainan seru dari anggota IPM yang bertugas.

Materi terakhir dibawakan oleh Aminulloh Fatkhur Roziqi, dengan tema “Ortom dan Ekstrakulikuler”. Diawali dengan menyebutkan Slogan SMA Muh1ba dan Slogan Fortasi 2022 sebelum memulai materi semakin menambah antusias peserta dalam menangkap materi yang diberikannya. Beliau mengajak para siswa untuk menjadi aktivis di sekolah baik melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, lebih-lebih di tiga ortom Muhammadiyah yang ada yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS). Ajaknya di depan para siswa.

Antusias peserta bisa dilihat dari tanggapan Diah, peserta dari gugus IMM “saya merasa senang, dan suka sekali dengan kegiatan hari pertama Fortasi ini, saya sudah mendapatkan 3 teman baru hari ini” ujarnya. Tak lain halnya dengan kesan pesan yang diberikan oleh Abil, peserta dari gugus Tapak Suci “kesan pertama saya saat masuk SMA Muh1ba ini sangat sesuai dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya. Seniornya yang baik dan sekolah yang modern. Semoga bisa menjadikan ini semangat untuk saya agar semakin giat belajar, dan awal untuk menggapai cita-cita nantinya” ujarnya.

Kelancaran hari pertama ini yidak lepas dari persiapan yang dilakukan oleh IPM yang maksimal, seperti yang dijelaskan oleh ketua Fortasi Muhammad Faidzal Hikam “untuk kendala hari ini Alhamdulillah belum ada, karena kami sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari, serta memastikan ulang pada ahad pagi kemarin, hingga kami rela tidur disekolah demi sukses agenda” ujarnya.

Kontributor Jurnalistik, Dealova

HEMPASKAN DIFTERI

PARA SISWA SEDANG DI IMUNISASI DIFTERI OLEH PETUGAS DARI PUSKESMAS BABAT
PARA SISWA SEDANG DI IMUNISASI DIFTERI OLEH PETUGAS DARI PUSKESMAS BABAT

Kemarin, tepatnya pada hari Rabu, 14 Februari 2018 di SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT di adakan pengobatan a.k.a pemberian vaksin pencegah virus difteri. Di laksanakan tepat pukul 08.00 di kelas XI IPS-1.

Kegiatan ini di adakan sebagai upaya pencegahan terjadinya penyebaran virus difteri oleh pemerintah. Nah yang memberikan vaksin siswa-siswi di SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT ini dari Puskesmas Babat sendiri. Yang menangani saat kegiatan berlangsung adalah bidan perawat dari Puskesmas Babat. Di dalam pelaksanaan aksi ini, tidak hanya siswa-siswi yang mencoba, bapak/ibu guru pun boleh mencicipi lancipnya jarum suntik.
Penyakit ini di sebabkan oleh virus, kuman dan bakteri. Dampak yang terjadi apabila tidak segera di hindari, kemungkinan bisa terserang penyakit difteri dengan sangat mudah. Akibatnya, korban yang terkena virus ini akan sulit di sembuhkan, ada juga yang sampai meninggal.

“Virus difteri ini mudah menular, dalam jangka waktu satu jam, virus sudah mulai bereaksi di dalam tubuh manusia. Apalagi yang daya tahan tubuhnya lemah, bakal mudah terserang virus ini. Tapi saya tidak menjamin bagi yang memiliki daya tahan tubuh bagus. Karena virus ini mudah menular lewat gerakan” juga. Bisa lewat batuk, saat berkomunikasi dll.” Tutur salah satu anggota bidan perawat.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari siswa-siswi maupun dewan guru. “Banyak yang takut, nggak berani takut jarum suntik. Tapi setelah di suntik ya biasa saja. Namun ya tidak sedikit pula yang nangis” komentar Bu bidan.

Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Antusias teman-teman juga baik sekali. Mungkin karena mereka mengerti tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh kita.
Ungkap Thalita Zahra salah satu siswa SMA MUH1BA. (THAL)